Dongeng Fabel, Kisah Gajah dan Buaya yang Serakah

Kisah Gajah dan Buaya yang Serakah

Pada masa anak-anak, si kecil masih memiliki daya imajinasi yang tinggi. Mereka dapat membayangkan hal-hal diluar logika seakan-akan nyata.

Bahkan anak-anak lebih suka membayangkan hal-hal yang tidak masuk di akal. Oleh sebab itu, mereka sangat suka cerita-cerita fiksi, seperti kartun atau pun kisah pahlawan penyelamat dunia seperti superman, ironman dan lain-lain.

Selain itu kisah yang paling disukai anak-anak adalah cerita dongeng tentang hewan-hewan (dongeng fabel).

Selain sangat menarik dan dapat menghibur, dongeng fabel ini juga dapat bunda jadikan sebagai media pembelajaran bagi mereka.

Kisah Gajah dan Buaya yang Serakah

Pada zaman dahulu kala, di pinggiran sungai hiduplah seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari Buaya itu belum makan, ini membuat perutnya terasa sakit.

Mau tidak mau hari ini dia harus berjuang untuk mencari makanan, sebab kalau tidak makan lagi, bisa-bisa ia akan mati kelaparan.

Pagi-pagi buaya itu sudah masuk ke dalam Sungai, ia berenang perlahan-lahan menyusuri sungai untuk mencari mangsa.

Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di sungai. Namun sang Bebek sudah mengetahui  dia sedang diawasi oleh Buaya, maka dia segera menepi.

Melihat mangsanya akan kabur, dengan cepat buaya segera berlari mengejarnya dan akhirnya Bebek pun tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit, kenapa kamu tidak memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian Kambing itu,” perintah buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Berada tidak jauh dari tempat itu ada lapangan hijau tempat Kambing mencari makan, dan benar saja di sana ada banyak Kambing yang sedang lahap memakan rumput.

 “Pergi sana, aku mau memangsa Kambing saja,” Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak Kambing yang siap dia santap.

“Tolong, jangan makan aku tuan buaya, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke sana”.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!” Anak Kambing itu mengajak buaya ke tepi danau yang luas, di sana ada anak Gajah yang besar.

Melihat santapan yang lezat, tanpa pikir panjang Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki salah satu anak Gajah itu.

Karena badan anak gajah yang begitu besar dan kulitnya pun sangat tebal, gigitan dari taring buaya tidak mampu mematikan anak gajah itu.

Karena gigitan buaya yang membuat kaki anak Gajah itu terluka, ia pun berteriak meminta tolong kepada ibunya.

Sementara buaya terus saja berusaha menjatuhkan anak Gajah itu. Akan tetapi, sayangnya walaupun seluruh usahanya telah ia kerahkan, tetap saja anak gajah itu tidak bisa disantapnya.

Mendengar teriakan anaknya yang meminta tolong, sekumpulan kawanan Gajah datang untuk menolong anaknya.

Seluruh gerombolan gajah bersama-sama menginjak buaya itu, karena bobot gajah yang beritu berat akhirnya buaya menjadi penyet dan meninggal.

Buaya itu tidak bisa melawan, karena ukuran ibu Gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas dan tidak tidak bertenaga karena belum makan selama berhari-hari.

Pesan Moral:

1. Tetaplah selalu bersyukur setiap rezeki yang sudah diberi.

2. Jangan mudah terbujuk rayuan orang lain, karena belum tentu semua itu baik untuk kalian.

Itulah,  salah satu contoh dongeng fabel yang berisi kisah gajah dan buaya yang serakah beserta pesan moralnya.

Nantikan Cerita Dongeng yang lebih menarik lagi, serta pesan moral yang terdapat pada dongeng cerita fabel selanjutnya yang dapat kamu jadikan sebagai media hiburan dan pembelajaran bagi anak-anak. Sampai ketemu!!

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama