Dongeng Fabel - Kisah Landi Si Landak yang Kesepian

Pada saat ini kita akan membaca salah satu dongeng berjenis fabel. Dalam cerita ini, landi yang merupakan seekor landak sering merasa kesepian saat hidup dihutan.

Lantas apa sih yang menyebabkan si landak merasa kesepian? Padahal dihutan banyak jenis hewan lainnya. Jika kamu penasaran, simak kisahnya dibawah ini ya teman.

Kisah Landi Si Landak yang Kesepian

Landi Si Landak

Pada zaman dahulu, hiduplah seekor anak landak yang hidup dihutan rindang. Nama landak ini adalah Landi dan ia selalu hidup dalam kesepian.

Penyebabnya adalah tidak ada satupun hewan yang berani dekat kepadaya karena mereka takut tertusuk oleh duri tajam yang ada di badan Landi.

“Maaf Landi, kami ingin bermain denganmu, tapi durimu sangat tajam,” kata Cici dan hewan lainnya. Sejak saat itu, tinggallah Landi yang selalu menyendiri dan hanya bisa bersedih.

 “Mengapa mereka tidak mau berteman dan bermain denganku? padahal tidak ada seekor binatang pun yang pernah tertusuk duriku,” gumam Landi.

Hari-hari berikutnya Landi hanya melamun di tepi sungai. “Ah, andai saja semua duriku ini hilang, aku bisa bebas bermain dengan teman-temanku”, kata Landi dalam hati.

Ketika sedang asyik dengan lamunannya, muncullah Kuku Kura-kura. “Apa yang sedang kau lamunkan, Landi?” sapa kuku si kura-kura yang tiba-tiba datang hingga membuat Landi terkejut.

“Ah, tidak ada,” jawab Landi malu. “Jika kau mempunyai masalah, aku siap mendengarkannya,” kata Kuku.

Kuku si kura-kura kemudian duduk di sebelah Landi. Lalu Landi mulai bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya.

Mendengar keluh kesah dari si landak kecil, Kuku pun menjabat tangan sambil berkata “Kau tak perlu khawatir. Aku bersedia menjadi sahabatmu. Percayalah!”.

Betapa bahagianya hati Landi, karena kini ia sudah mempunyai teman. “Tempurungmu tampak begitu berat. Apa kau tidak merasa tersiksa?” tanya Landi.

“Oh, sama sekali tidak. Justru tempurung ini sangat berguna. Tempurung ini bisa melindungiku. Jika ada bahaya, aku hanya perlu menarik kaki dan kepalaku ke dalam. Hebat kan!” kata Kuku.

“Selain itu, aku tak perlu repot mencari tempat tinggal. Rumahku ini bisa berpindah-pindah sesuai keinginanku”, tambah Kuku si kura-kura sambil mempraktekkan apa yang dikatakannya.

Melihat tingkah kuku yang lucu, Landi landak merasa terhibur dan yang paling penting dia tidak akan kesepian lagi karena telah memiliki teman.

Suatu hari, teman Landi yang bernama Sam si Kodok berulang tahun. Semua hewan yang ada dihutan tersebut diundang, termasuk Landi Landak.

”Ayo Landi, kau harus datang ke pesta itu,” bujuk Kuku kura-kura. “Ah aku tidak mau, karena nanti teman-teman yang lain pasti akan menjauhiku karena takut tertusuk duri yang ada ditubuhku ini,” kata Landi dengan sedih.

“Jangan khawatir, kau kan tidak sendirian. Aku akan menemanimu. Di sana banyak kue yang lezat dan tentu saja aja buah apel juga loh!” Mendengar kata apel, Landi menjadi tergoda.

Landi si landak memang sangat menyukai apel. Maka pada akhirnya Landi mau juga berangkat bersama Kuku kura-kura kepesta ulang tahun tersebut.

Pesta Sam si kodok sangatlah meriah, dari kejauhan wangi aneka bunga sudah tercium disetiap sudut ruangan. Selain itu terdapat juga dua meja panjang diletakkan di sisi kiri dan kanan halaman Sam kodok.

Di atasnya tersedia berbagai macam kue dan buah-buahan. “Lihat! Di dekat meja ada satu tong sirup apel !” kata Landi.

Setelah Landi dan Kuku kura-kura selesai memberikan selamat pada Sam si kodok. Selanjutnya mereka semua bertepuk tangan sambil bernyanyi “Selamat Ulang Tahun”.

Pada saat acara dansa, sesuai dugaan semua tamu undangan menghindar dari Landi si landak. Akhirnya, hanya Kuku kura-kura lah yang berani menemani Landi.

Tiba-tiba, pesta yang mengasyikkan itu terhenti dengan teriakan Tito. Ia datang sambil berlari ketakutan. “Awas! Serigala jahat datang! Tolong…! Tolong…!” teriaknya dengan napas tersengal-sengal.

Semua hewan yang datang menjadi ketakutan, mereka berlarian untuk menyelamatkan diri kecuali kura-kura dan landak.

Kura-kura langsung berlindung didalam tempurungnya, sementara Landi si landak segera menggulung tubuhnya menjadi seperti bola.

Serigala jahat yang mengejar hwan lain tidak melihat tubuh Landi. Tiba-tiba, “Brukk, aduhhh…” teriak serigala jahat, ternyata ia tertusuk duri tajam Landi Landak.

Sambil menahan sakit, Serigala jahat langsung lari tunggang langgang. Maka selamatlah Landi dan seluruh teman-temannya.

“Hore..! Hore…! Hidup Landi Landak!” semua binatang menyanjung si Landi. “Maafkan aku Landi, selama ini aku menjauhimu. Padahal kau tidak pernah menyakitiku. Ternyata duri tajammu itu telah menyelamatkan kita semua,” sesal Cici Kelinci.

Akhirnya semua hewan yang datang ke pesta Sam Kodok meminta maaf pada Landi Landak karena selama ini telah menjauhinya.

Tidak lupa pula mereka pun kemudian berterima kasih pada Landi Landak karena telah melindungi mereka dari serigala jahat.

Sejak saat itu Landi Landak tidak merasa kesepian lagi, teman-temannya tidak takut lagi akan durinya yang tajam. Bahkan mereka merasa aman jika Landi berada didekat mereka.

Pesan Moral:

1. Jangan menilai seseorang dari penampilannya saja.

2. Setiap kekurangan pasti ada pula kelebihannya.

Itulah cerita Landi si landak yang akhirnya memiliki banyak teman. Semoga pesan moral yang terkandung didalam cerita ini dapat memberikan pelajaran baru bagi adik-adik ya.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama