Di sebuah habitat yang indah, hidup dua hewan secara rukun yaitu ikan dan burung. Dunia mereka memang berbeda. Ikan hidup di habitat air, sementara burung hidup di udara. Namun keduanya tetap bersahabat dengan semua perbedaan yang ada.
Namun kedekatan tersebut tidak hadir begitu saja. Kedekatan tersebut bermula karena suatu hari, si ikan yang menyaksikan biji – bijian di sebuah pohon di tepi sungai membatin, “Tampaknya biji – bijian di tepi itu sangat lezat. Aku ingin, tapi apa daya aku tak bisa mengambilnya.”
Meski cukup mustahil, si Ikan tetap berusaha mengambil biji – bijian tersebut dengan melompat – lompat. Akan tetapi meski sudah cukup lama melompat, biji – bijian di pohon tetap tak bisa dicapai.
Tak lama kemudian, si ikan menyaksikan seekor burung yang terbang kesana kemari dengan sayapnya. Ikan pun menggumam, “Tuhan, kenapa engkau tak berikan aku sayap untuk terbang agar biji – bijian itu bisa ku raih?”
Di sisi lain, burung yang terbang tadi hinggap di salah satu dahan pohon dekat sungai. Dirinya merasa kelelahan karena setengah hari ia terbang, ia tak juga mendapat makanan. Ketika sedang beristirahat tersebut, Burung melihat ke arah sungai.
Di dalam sungai tersebut terlihat ada banyak cacing gemuk yang tampak sangat lezat untuk si burung. Burung pun menggumam, “Pasti cacing itu sangat enak. Badannya gemuk sekali, Andai aku bisa berenang menyelam ke dalam sungai pasti aku bisa menikmatinya”.
Sama seperti ikan, burung pun berusaha menyelam untuk mendapatkan cacing – cacing incarannya. Namun malangnya, ia merasa gagal karena tak sanggup berenang terlalu lama. Di waktu yang sama, si burung melihat ikan yang dapat berenang dengan bebas di air. Burung pun menggumam lagi, “Tuhan kenapa engkau tak biarkan aku memiliki kemampuan berenang seperti ikan itu agar aku bisa dengan puas mengambil makananku”
Menyaksikan si burung yang berusaha keras menyelam di dalam air, si ikan pun bertanya, “Permisi, kalau boleh tahu apa yang kamu sedang lakukan burung?”
Burung pun menjawab, “Aku sedang mencoba menyelam ke dasar sungai untuk menangkap cacing gemuk. Tapi aku tak bisa menyelam mengambilnya”
Dari sana si ikan tahu bahwa si burung punya perasaan yang sama dengannya. Ikan pun bercerita bahwa ia juga ingin biji – bijian di dahan yang tadi dihinggapi si burung. Mengetahui nasib mereka sama – sama dalam kesusahan, si burung pun mengajak ikan saling membantu.
“Ikan, bagaimana kalau kita saling membantu saja? Kau ambilkan cacing untukku dan aku akan ambilkan biji – bijian untukmu” saran si Burung.
Ikan pun setuju dan ia akhirnya mengambilkan banyak cacing di dasar sungai untuk di burung. Burung pun terbang mengambil biji – bijian dari pohon.
Sejak saat itulah si ikan dan burung selalu bertukar makanan dan sama – sama berbagi peran.
Dari cerita fabel di atas cukup banyak cerita moral yang bisa didapatkan. Beberapa cerita moral dari dongeng di atas di antaranya :
Setiap makhluk diberikan kelebihan dan kelemahan oleh Tuhan sehingga satu sama lain tidak boleh saling iri
Kelebihan dan kelemahan tersebut ada baiknya dimanfaatkan untuk saling membantu sesama seperti yang dilakukan si burung dan si ikan