Suatu hari, kura-kura dan kelinci sepakat untuk mengadakan perlombaan lari di hutan. Kelinci, yang dikenal sebagai hewan yang sangat cepat, yakin bisa memenangkan perlombaan dengan mudah.
Perlombaan dimulai, dan kelinci melaju dengan cepat dan jauh di depan. Namun, kelinci merasa terlalu percaya diri dan berhenti di tengah jalan untuk beristirahat. Sementara itu, kura-kura terus melaju dengan lambat namun pasti, tanpa henti.
Ketika kelinci akhirnya bangun dari istirahatnya, dia terkejut karena kura-kura hampir sampai di garis finish. Kelinci kemudian berlari secepat mungkin untuk mengejar kura-kura, tetapi sudah terlambat. Kura-kura telah memenangkan perlombaan.
Kelinci sangat malu dan menyesal karena dia terlalu percaya diri dan tidak menghargai usaha kura-kura. Kelinci kemudian belajar bahwa kecepatan saja tidak cukup untuk memenangkan perlombaan, tetapi kegigihan dan konsistensi juga penting.
Sejak itu, kelinci dan kura-kura menjadi teman yang baik dan sering berlomba bersama. Kelinci belajar untuk tidak meremehkan lawannya dan kura-kura belajar untuk tidak merasa minder atau rendah diri karena kecepatannya yang lambat. Mereka belajar untuk saling menghargai dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
“Ah dia kan jalannya saja lambat,” ujar si Kelinci.
Tanpa sadar, Kelinci malah tertidur di bawah pohon rindang tersebut. Kelinci tidak menyadari saat dia tertidur, Kura-Kura sudah berhasil melewatinya dan sekarang posisi Kura-Kura lebih dekat dari garis finish. Kelinci sudah berusaha untuk berlari dengan cepat, tapi dia tetap tidak bisa menyusul Kura-Kura yang tiba tepat waktu di garis finish.
Pesan Moral
Dari dongeng tersebut, kita bisa mengajarkan kepada anak bahwa sehebat apa pun kemampuan yang kita miliki, kita tidak boleh sombong dan meremehkan orang lain.
Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di sini Mama bisa menekankan kepada anak mengenai sikap saling menghargai terhadap sesama.
Sikap Kura-Kura yang tenang dan rendah hati membuatnya bisa memenangkan balap lari. Padahal lawannya adalah si Kelinci yang sudah terkenal dengan kecepatannya saat berlari. Kita bisa menjelaskan poin ini ke anak bahwa segala sesuatu yang dimulai dengan tenang akan mendapatkan hasil yang maksimal dibandingkan dengan yang terburu-buru namun lalai.