Dongeng Putri yang Baik Hati

Suatu hari, seorang gadis berkunjung ke sebuah desa. Di sana sedang ada pesta rakyat. Berbagai makanan lezat pun terhidang di sana. Semua orang tampak bergembira menikmati pesta.

Namun, gadis itu tak seperti gadis lainnya yang menggunakan baju bagus. la menggunakan baju yang sangat biasa. Hal itu membuat semua gadis dan pemuda di sana enggan mendekatinya.

“Dari mana ia? Kenapa penampilannya biasa sekali?” tanya salah seorang gadis kepada teman-temannya.
Gadis yang memakai baju biasa itu mendekati sekelompok gadis tersebut, Ialu memperkenalkan  diri. Tapi, bukannya menyambut perkenalan gadis  itu, mereka justru pergi meninggalkan gadis itu  sambil bergumam tak jelas.

  “Ada apa dengan penampilanku?” pikir gadis itu bingung.

Gadis itu pun beralih ke sekelompok pemuda mereka nampak sedang bersenda gurau.

“Hai ! bolehkah aku bergabung dengan kalian tanya gadis itu. Lagi-Iagi, bukannya disambut, gadis itu  malah ditinggal pergi.

“Dasar gadis aneh," gumam salah satu pemuda sambil berlalu.

“Apakah sesulit ini untuk memiliki teman?” ucap  gadis itu, merasa sangat sedih.

Tapi, gadis itu tak menghiraukan pandangan orang-orang.Toh, ia datang ke tempat itu untuk  bersenang-senang, bukan untuk bersedih. Gadis itu pun menikmati pesta rakyat yang diadakan satu tahun sekali itu.Alangkah meriahnya pesta itu.

Tak Iama kemudian, dari kejauhan, gadis itu melihat  seorang nenek yang sedang berjualan makanan. Kondisi pesta rakyat yang sangat ramai membuat nenek itu kesulitan berjalan. Apa lagi, tidak  ada pengunjung yang peduli padanya. Tiba- tiba...
Bruk!
Seorang pemuda tak sengaja menabrak nenek itu. Akibatnya, semua dagangan nenek itu terjatuh ke tanah. Namun, bukannya menolong, pemuda itu justru berlari kencang. Merasa kasihan , gadis berpakaian biasa itu segera mendekati nenek si penjual makanan.

“Kau tak apa-apa, Nek?” tanya gadis itu, sambil membantu mengambii makanan yang terjatuh.  

“Tidak apa - apa, Nak. Terima kasih," balas nenek si penjual makanan.

Tiba-tiba, nenek si penjual makanan menatap gadis itu lama.Tatapannya sangat Iekat.
“Sepertinya aku pernah meiihatmu. Tapi, di mana, ya?" kata nenek itu sambil mengingat - ingat. 
Mungkin, hanya kebetulan, Nek,” jawab gadis itu sambil tersenyum. 

Nenek  terus mengingat, hingga akhirnya matanya berbinar.Aha! Ia mengingat sesuatu.
“Ah, aiku ingat! Kau adalah putri raja! Apa yang sedang kau Iakukan di sini?” tanya si nenek. Saking senangnya, nenek itu tak sadar bahwa ia telah berteriak. 
Mendengar teriakan nenek, semua orang di tempat itu Iangsung melihat si gadis. Olala, gadis itu benar putri raja. Rupanya, ia sengaja tidak menggunakan baju kerajaan ke pesta rakyat.

Menyadari hal itu, kelompok gadis dan pemuda yang tadi mengejeknya merasa malu. Mereka pun meminta maaf kepada sang putri. Ah, tidak seharusnya mereka mengejek dan menilai seseorang dari luarnya seperti itu.

Pesan Moral 
Jangan pernah melihat seseorang dari luarnya saja ya. Belum tentu apa yang terlihat itu sama dengan kenyataan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama