Dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung


Sering kali dalam dunia dongeng, Tokoh Kancil diceritakan sebagai sosok hewan yang cerdik dan licik. Namun sebenarnya si Kancil juga punya sisi bijaksana. Nah, kalau kamu mencari dogeng kancil bijaksana maka dogeng Sang Kancil dan Cicang Badung adalah pilihan yang paling tepat.

Dalam kisah ini diceritakan bahwa sosok kancil dengan banyak hewan lain di hutan termasuk semut. Mereka sering mencari makan bersana. Namun pada suatu hari makanan yang mereka dapat telah di curi oleh cicak hingga akhirnya Kancil mencari ide untuk menghentikan perbuatan cicak tersebut.

Lantas, akankah perbuatan cicak berhasil? Di sini kita akan menjelaskan cerita dogeng sang Kancil dan Cicak Badung untuk kamu baca saat menemani anak-anak sebelum tidur. Simak yuk dogengnya seperti apa!

Dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung

Pada suatu hari, di sebuah hutan, terlihat Kancil dan sekawanan semut sedang bermain bersama. Kancil melompat kegirangan ke sana ke mari. Sementara para semut tampak sedang bercanda gurau di tepi sungai yang ada di dalam hutan, sebaguan yang ikut bermain di sungai bersama kancil, dan sebagian lainnya berjalan menyusuri sungai.

Saar para semut itu melintas sungai, mereka melihat ada sebuah pohon apel yang buahnya sudah terlihat matang. Tidak ingin melewatkan kesempatan yang ada, mereka pun memanggil kancil.

“Kanciiil! Lihat, di sana ada sebuah pohom apel yang sudah berbuah. Ayo cepat kamu petikkan, supaya kita bisa makan sama-sama!”

Maka, dengan gesit Sang Kancil melompat menghampiri mereka dan menyundul apel-apel itu hingga berjatuhan. Para semut berbondong-bondong memunguti apel yang berjatuhan dan mengumpulkannya ke tepian.

Saat sudah terkumpul banyak, mereka bersama-sama membawanya ke tempat yang nyaman untuk beristirahat. Mereka lalu berteduh di bawah sebuah pohon yang lebat. Lalu para semut memotong apel tersebut menjadi kecil-kecil agar lebih mudah menikmatinya.

Tetapi, saat mereka sedang menikmati apel tersebut, tiba-tiba saja ada seekor binatang melata yang merayap dengan cepat ke arah buah apel. “Happp! Dengan cepat mengambil potongan besar apel tersebut dengan mulutnya. Ia lalu kabur begitu saja.

Salah satu semut yang mengetahui langsung berteriak, “Kawan! Lihatlah, apel kita diambil oleh Cicak”. Lalu semut-semut lain pun berteriak lagi, “Ada pencuri! Pencuri!”.

Kancil yang sedang enak-enak berjemur sembari memakan apel pun terkejut. Dia lalu bertanya pada para semut, “Apa yang terjadi? Kenapa kalian berteriak?”.

“Apel-apel kita diambil oleh cicak badung, Cil! Enak saja dia mengambilnya. Padahal kita sudah bersusah payah memetiknya. Huhu,” ucap salah satu semut yang menyaksikan aksi pencurian yang dilakukan si Cicak.

“Dia besok pasti akan datang lahi untuk mencuri makanan kita,” saut semut yang lain.

Kemudian, Kancil membisikkan suatu rencana ke semut, lalu kancil membawa segenggam buah kecil berwarnah merah. Para semut yang melihat buah tersebut tertawa dan menganggap rencana kancil sangatlah lucu.

Para semut melanjutkan memakan apel sambil bernyanyi dan menari-nari. Buah yang dibawa kancil diletakkan dipinggir dan tidak dijaga. Para semut yang melihat buah tersebut tertawa dan menganggap rencana kancil sangatlah lucu.

Cicak merasa curiga terhadap semut, namun tetap memakan buah tersebut hingga kenyang dan tertidur.

Ketika terbangun cicak memikirkan perilaku semut yang tertawa senang tadi. Sehingga cicak badung penasaran pun mengintip para semut yang saat itu sedang membahas strategi mereka dengan si Kancil. Semut berkata “Kancil, apakah buah yang dicuri cicak tadi bukan cabai?”

Kancil pun menjawab bahwa yang dicuri cicak memang bukan cabai. Kancil menjelaskan bahwa jika cicak mendengarkan tawa semut dan tahu kalau buah yang dicuri adalah cabai, maka cicak tidak akan memakannya karena rasanya tidak cicak sukai dan malah mencuri buah yang lain.

Oleh sebab itu buah yang disiapkan kancil untuk dicuri cicak adalah strawberry. Jika cicak kekenyangan dan tertidur setelah makan strawberry, sehingga cicak tidak akan mencuri makanan semut.

Kancil juga mengatakan akan membawa sekeranjang strawberry ke rumah cicak can menasihatinya agar tidak mencuri lagi. Cicak yang menderngar menangis dan diam-diam cicak menyesali perbuatannya.

Tamat

Pesan Moral:

Ada dua pesan moral yang bisa kamu petik dari kisah ini. Pertama, jangan mengambil apa yang bukan milikmu alias jangan mencuri. Jika memang mengingingkan benda yang dimilik orang lain, berusalah untuk meminta kepada seseorang tersebut.

Pesan kedua, jangan membalas orang yang jahat dengan kejahatan. Cukup berikan nasihat peringatan pada orang yang telah berbuat jahat, Apabila dibalas dengan kejahatan, maka tak ada bedanya kamu dengan orang yang jahat.

Tak hanya unsur intriksik, dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung juga mempunyai unsur ekstrinsik, yakni berkaitan dengan latar belakang budaya masyarakat, sehingga mereka menggunakan dongeng sebagai salah satu cara memberukan pelajaran dan nasihat kepada anak-anak yang menjadi generasai penerus bangsa.



 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama