Dongeng Fabel : Kisah Buaya dan Monyet

 


Kali ini kita akan membaca dongeng yang berjenis dongeng fabel. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan dongeng fabel?

Dongeng fabel adalah sebuah kisah yang umumnya menampilkan lakon binatang sebagai karakter utamanya. Biasanya, hewan pada dongeng fabel akan berperan dan berlakon seperti manusia. Jenis dongeng yang satu ini, telah ada sejak zaman dahulu dan sering dijadikan sebagai sarana untuk memberikan pendidikan budi pekerti kepada anak.

“Kisah Buaya dan Monyet”

Suatu hari, disebuah sungai hiduplah para kawanan Buaya. Salah satu dari kawanan Buaya tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari induk Buaya dan anaknya.

Suatu sore, Induk Buaya menyuruh anaknya untuk menangkap seekor Monyet.

“Anakku, tangkap dan bawalah seekor Monyet. Ibu sangat ingin memakan hatinya untuk esok ketika sedang makan siang. Monyet tersebut tinggal di pohon yang sangat besar di pinggir sungai.” Ujar Induk Buaya.

Anak Buaya sangat kebingungan bagaimana caranya ia dapat menangkap seekor Monyet dan membawa hatinya. Ia pun segera menyusun sebuah rencana. Ia pun langsung ketepi sungai untuk menemui Monyet tersebut dan mengajaknya berbicara.

‘’ Monyet, sedang apa kau duduk disana sendirian? Lebih baik ikut denganku ke sebrang sungai. Di sana banyak sekali buah-buahan yang segar dan yang biasa kau makan.’’ Ujar Anak Buaya.

Monyet sangat heran. Tidak biasanya Buaya mengajaknya berbicara apalagi mengajaknya untuk mencari makanan.

‘’ Baiklah Buaya kecil. Tapi, aku tidak bisa berenang.” Jawab Monyet.

‘’ Tidak usah khawatir. Naik saja kau ke punggungku.’’ Jawab Anak Buaya.

Monyet pun tanpa berpikir panjang segera menuruti perkataan Buaya. Ia pun naik ke panggung Buaya. Buaya pun segera membawanya ke seberang sungai. Tiba-tiba, anak Buaya tersebut mulai menyelam.

‘’ Hei, Buaya kecil. Jangan, aku tidak dapat bernapas.’’ Ujar Monyet.

Namun, sudah terlambat. Mereka sudah berada di dalam air. Saat anak Buaya kembali lagi ke permukaan air. Monyet sangat lega karena dapat bernapas kembali.

‘’ Mengapa kau membawaku menyelam? Aku sangat kesusahan untuk bernapas.’’ Ujar Monyet sedikit kesal.

‘’ Hahaha.  Itu karena aku sangat ingin mengambil hatimu untuk makan siang ibuku.’’ Ujar Anak  Buaya.

Monyet sangat terkejut mendengar perkataan anak Buaya tersebut. ia pun segera mencari akal.

‘’ Hei, Buaya kecil! Seharusnya, kau bilang jika menginginkan hatiku. Aku tidak membawanya. Karena aku takut hatiku terkena air.’’ Ujar Monyet.

‘’ Hah? Aneh sekali! Kau meninggalkan di mana? Apakah di pohon tempat kau duduk tadi?’’ Tanya Anak Buaya.

‘’ Iya, benar sekali. Jika kau menginginkannya. Kita harus kembali untuk mengambilnya.’’ Jawab Monyet.

Anak Buaya pun percaya dengan yang di katakan sang Monyet. Anak Buaya pun berenang kembali ke pinggir sungai bersama Monyet. Sesampainya di pinggir sungai. Monyet segera melompat dan lari menaiki pohon. Dari dahan pohon tersebut Monyet mengejeknya sambil tertawa.

Anak Buaya pun sadar bahwa dirinya sudah di tipu sang Monyet tersebut. perkataan Monyet itu adalah untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Anak Buaya merasa marah dan kesal. Namun, ia tidak dapat mengejar Monyet yang sudah berada di atas pohon.

Anak Buaya pun kembali pulang kerumah, tanpa membawa hasil.

Tamat.

Pesan Moral :

Rajinlah belajar hingga menjadi anak yang pintar, agar bisa sukses dimasa depan dan tidak mudah tertipu seperti Buaya.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama